Featured Video

Minggu, 16 Oktober 2011

Perlawanan kepada PSSI Berlanjut


KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin dalam konferensi pers di Kantor PSSI, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (11/7/2011).

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Persiba Balikpapan Syahril Taher mengatakan, jumlah klub yang menentang kebijakan PSSI tentang kompetisi tertinggi 2011-2012 dan masalah kepemilikan saham bertambah dari 14 menjadi 15 klub. Kelompok ini bersikeras akan menggelar kompetisi sendiri. Menurut dia, klub lah yang sebenarnya berwenang untuk menggelar kompetisi.


"Kelima belas klub ini sepakat untuk memutar kompetisi sendiri, dan kami menuntut hasil Kongres PSSI di Bali pada Januari tentang pembagian saham antara klub dan PSSI adalah 99 banding 1. Kami tak mau menyalahi Statuta PSSI dan hasil kongres," ujarnya kepada wartawan, Jumat (14/10/2011) malam.
Syahril mengatakan, Arema Indonesia pimpinan Oesman Sapta Odang mendukung 14 klub lainnya yang menilai kebijakan PSSI tentang PSSI sangat buruk, yaitu Persebaya, Sriwijaya FC, Persipura, Persib, Persidafon, Persiwa, Persiba Balikpapan, Persela, PSPS, Pelita Jaya, Semen Padang FC, Deltras, Persisam, dan Mitra Kukar.
Kelompok ini pun dengan tegas menginginkan kompetisi hanya diikuti 18 klub, bukan 24 klub karena hal itu sesuai statuta serta mempertimbangkan kondisi geografis dan kemampuan finansial klub.
"Kami tidak melanggar aturan statuta. Namun, karena sikap kami dianggap berseberangan seperti itu, Ketua Kompetisi Sihar Sitorus sempat mengusir kami saat pertemuan manajer di Hotel Ambhara," katanya.
Syahril menambahkan, saat Kongres PSSI di Solo pada 9 Juli 2011, pihaknya memilih Djohar Arifin Husin diiringi harapan ada perubahan ke arah lebih baik di PSSI.
"Namun, PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin dengan nyata telah melanggar Pasal 15 Statuta. Kami sudah berulang kali memperingatkan agar pasal ini jangan sampai dilanggar," tuturnya.
TERKAIT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar